MAKALAH
PERBEDAAN
ANTARA IDEOLOGI PANCASILA DENGAN IDEOLOGI KAPITALISME-LIBERALISME DAN IDEOLOGI
KOMUNISME-SOSIALISME
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan Pancasila”
Dosen
Pengampu: Duto Wijayanto, S. Pd., M. A.
Disusun
Oleh:
Anastasia
Advenia Prastiwi
14100260
AKADEMI
BAHASA ASING
SINEMA
YOGYAKARTA
2014
KATA
PENGANTAR
Rasa
syukur yang dalam kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “Perbedaan
antara Ideologi Pancasila dengan Ideologi Kapitalisme-Liberalisme dan Ideologi
Komunisme-Sosialisme.”
Makalah
ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas yang diberikan oleh
dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa
khususnya bagi penulis.
Dalam
proses pembuatan makalah ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan,
arahan, dan pengetahuan, untuk itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak
Duto
Wijayanto, S. Pd., M. A. selaku dosen mata kuliah pendidikan
Pancasila, rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan
untuk makalah ini.
Kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun.
Yogyakarta, 14
November 2014
Anastasia
Advenia Prastiwi
i
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang……………………………………………….…………………...1
B.
Rumusan Masalah………………………………………………………………..2
C.
Tujuan……………………………………………………………………………....2
D. Manfaat……………………………………………..…………………………......2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Ideologi Pancasila…………………………………....…………………………...3
B.
Kapitalisme-Liberalisme…………………………………………………………4
C.
Komunisme…………………………………………………………………………5
D. Sosialisme…………………………………………………………………………..6
E.
Perbandingan ideologi Pancasila dengan
ideologi Liberalisme,
Komunisme,
Sosialisme……………………………………………………....7-8
F. Masa depan Indonesia dengan dasar ideologi
Pancasila......................9
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan……………………………………………………………….……...10
B.
Saran……………………………………………………………………………….10
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………11
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ideologi berasal dari bahasa Yunani, yakni idea (gagasan)
dan logos (studi tentang, ilmu pengetahuan tentang). Idelogi artinya sistem gagasan yang
mempelajari keyakinan-keyakinan dan hal-hal ideal filosofis, ekonomis, politis,
dan sosial. Istilah “ideologi”
dipergunakan oleh Marx dan Engels mengacu kepada seperangkat keyakinan yang
disajikan sebagai objek. Banyak macam ideologi di dunia ini. Hampir
masing-masing negara mempunyai ideologi
tersendiri yang sesuai dengan negaranya. Karena ideologi merupakan
dasar atau ide atau cita-cita negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju. Namun, dengan semakin berkembangnya zaman, ideologi negara tersebut tidak boleh
hilang dan tetap menjadi pedoman dan tetap tertanam pada setiap warganya. Ideologi Negara Indonesia adalah Pancasila.
Ideologi Pancasila ini dijadikan sebagai pandangan
hidup bagi bangsa Indonesia dalam mengembangkan negara Indonesia dalam berbagai
aspek.
Pancasila adalah
ideologi Bangsa Indonesia. Dengan pedoman Pancasila para pendahulu kita bisa
mempersatukan berbagai golongan dan kelompok. Selain ideologi Pancasila ada
banyak ideologi lain yang berkembang didunia yaitu ideologi Liberalisme,
Kapitalisme, Komunisme dan Sosialisme. Semua itu memiliki banyak perbedaan
dengan ideologi Pancasila. Maka dari itu makalah ini akan membahas berbagai
perbedaan ideologi Pancasila dengan beberapa ideologi yang berkembang didunia.
1
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu ideologi Pancasila?
2.
Apa itu ideologi Kapitalisme?
3.
Apa itu ideologi Komunisme?
4.
Bagaimana perbedaan Pancasila dengan
ideologi lain?
5.
Bagaimana masa depan Indonesia dengan
dasar ideologi pancasila?
C.
Tujuan
1. Mengetahui Pancasila sebagai ideologi
bangsa
2. Mengetahui berbagai macam ideologi lain
3. Mengetahui perbedaan ideologi pancasila
dengan ideologi lain
D.
Manfaat
Makalah ini dapat memberikan banyak
informasi kepada masyarakat luas dan pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya tentang perbedaan Pancasila dengan ideologi lain.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ideologi Pancasila
Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Alfian (BP7 Pusat,1991 : 192), Pancasila telah memenuhi syarat sebagai ideologi
terbuka khususnya di Negara Republik Indonesia. Sebagai ideologi terbuka
Pancasila memberikan orientasi ke depan, mengharuskan bangsanya untuk selalu
menyadari situasi kehidupan yang sedang dan akan dihadapinya, terutama
menghadapi globalisasi dan era keterbukaan dunia dalam segala bidang. Pancasila
sebagai ideologi terbuka memiliki
dimensi – dimensi idealitas, normatif, dan realitas.
Ciri-ciri Ideologi Pancasila:
·
Dalam bidang ekonomi menganut azaz kekeluargaan.
·
Dalam bidang sosial menganut azaz kegotongroyongan.
·
Dalam bidang politik menganut azaz musyawarah untuk mufakat.
·
Dalam bidang agama ,Indonesia adalah Negara yang religius
artinya berketuhanan yang maha esa .
3
B. Kapitalisme-Liberalisme
Jika dibandingkan dengan ideologi Pancasila yang
secara khusus norma-normanya terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka
dapat dikatakan bahwa hal-hal yang terdapat di dalam Liberalisme terdapat di
dalam pasal-pasal UUD 1945, tetapi Pancasila menolak Liberalisme sebagai
ideologi yang bersifat absolutisasi dan determinisme.
Liberalisme merupakan paham yang memberikan
penekanan kebebasan individu sehingga kesejahteraan bukan menjadi tanggung
jawab negara.
Adapun ciri-ciri pokok ideologi ini sebagai berikut.
Tidak dapat tumbuh dan berkembang tanpa
riba dan monopoli, penimbunan kekayaan di tangan pemilik modal dan
penyusutan secara relatif pemilikan oleh
kaum pekerja, menimbulkan kolonialisme
dengan apapun bentuknya, keuntungan berlipat ganda dan tidak efisien sehingga
melahirkan kesenjangan sosial, materialisme, atheisme, dan sekularisme yang menolak agama, sangat menekankan hak
milik pribadi dan menolak prinsip “sama rata sama rasa”.
4
C. Komunisme
Komunisme sebagai anti Kapitalisme menggunakan
sistem Sosialisme sebagai alat kekuasaan sebagai prinsip semua adalah milik
rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata.
Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya sehingga Komunisme juga
disebut anti Liberalisme.
Dalam
Komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Jadi
perubahan sosial dimulai dari buruh, namun pengorganisasian buruh hanya dapat
berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai.
Ciri-ciri ideologi komunis:
1. Komunis mempercayai bahwa golongan pekerja
harus bersatu dalam kesatuan-kesatuan sekerja dan lain-lain pertubuhan.
Kemudian, mereka harus mengadakan revolusi untuk menjatuhkan kapitalis.
2. Komunis percaya bahawa masyarakat baru komunis
akan menjadi masyarakat yang tidak berkelas. Tidak akan terdapat lagi golongan
penindas dan golongan yang ditindas. Semua orang memiliki kekayaan yang sama
(tidak akan wujud golongan kaya/elit).
3. Komunis percaya bahawa dalam sebuah negara
komunis, semua harta adalah hak milik negara. Orang perseorangan tidak boleh
memiliki tanah atau perniagaan. Pemilikan harta persendirian adalah merupakan
ciri-ciri kapitalis yang perlu dielakkan. Semua harta mesti dimiliki dan
diuruskan oleh kerajaan. Harta-harta kapitalis akan dirampas.
4. Komunis anti agama dan tidak mempercayai
kewujudan Tuhan. Mereka menganggap bahawa agama adalah candu masyarakat.
5
D. Sosialisme
Sosialisme merupakan ideologi yang lebih
mengedepankan persamaan/pemerataan derajat antar masyarakatnya. Ideologi Sosialisme
berpandangan bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri. Kerja sama atau gotong
royong akan membuat kehidupan dalam bermasyarakat menjadi lebih baik.
Sosialisme
mencita-citakan sebuah masyarakat yang didalamnya semua orang hidup dan dapat
bekerja sama dalam kebebasan dan solidaritas dengan hak-hak, yang sama.
Tujuannya ialah mengorganisir buruh dan menjamin pembagian merata hasil-hasil
yang dicapai, memberikan ketenteraman dan kesempatan bagi semua orang.
6
E.
Perbandingan ideologi Pancasila dengan
ideologi Liberalisme, Komunisme, Sosialisme.
ASPEK IDEOLOGI
|
LIBERALISME
|
KOMUNISME
|
SOSIALISME
|
PANCASILA
|
POLITIK HUKUM
EKONOMI
AGAMA
PANDANGAN TERHADAP INDIVIDU DAN MASYARAKAT
CIRI KHAS
|
- -Demokrasi liberal
- -Hukum untuk
melindungi individu
- -Dalam politik
mementingkan individu
-Peran negara kecil
- Swasta mendominasi
-Kapitalisme
-Monopolisme
-Persaingan bebas
-Agama urusan pribadi
-Bebas beragama
· Bebas
memilih agama
· Bebas
tidak beragama
-Individu lebih penting dari pada
masyarakat
-Masyarakat diabdikan bagi individu
-Penghargaan atas HAM
-Demokrasi
-Negara hokum
-Reaksi terhadap apsolutisme
|
-Demokrasi rakyat
-Berkuasa mutlak satu parpol
-Hukum untuk melanggengkan komunis
-Peran negara dominan
-Demi kolektivitas berarti demi
negara
-Monopoli negara
-Agama candu masyarakat
-Agama harus dijauhkan dari
masyarakat
- --Individu tidak penting
-Masyarakat tidak penting
-Kolektivitas yang dibentuk negara
lebih penting
-Atheisme
-Dogmatis
-Otoriter
-Ingkar HAM
-Reaksi terhadap liberalesme dan
kapitalisme
|
-Demokrasi untuk kolektivitas
-Diutamakan kebersamaan
-Masyarakat sama dengan negara
-Peran negara ada untuk pemerataan
-Keadilan distributif yang
diutamakan
-Agama men dorong perkembangan-nya
kebersama-an
- -Masyarakat lebih
penting dari individu
-Kebersamaan
-Akomodasi
-Jalan tengah
|
-Demokrasi Pancasila
-Hukum untuk menjunjung tinggi
keadilan dan keberadaban individu dan masyarakat
-Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli, yang dirugikan
rakyat
-Bebas memilih salah satu agama
-Agama harus menjiwai dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
-Individu diakui keberadaanya
-Masyarakat diakui keberadaannya
-Individu akan punya arti apabila hidup di tengah masyarakat
-Keselarasan keseimbangan, dan keserasian dalam setiap aspek
kehidupan
|
8
F. Masa depan Indonesia dengan dasar
ideologi Pancasila
Demokrasi telah
menjadi pilihan kita dan kita secara sadar paham segala kemungkinan penyimpangan-penyimpangannya.
Penyalahgunaan kekuasaan, pengatasnamaan hukum, konflik kepentingan
mayoritas–minoritas, adalah hal-hal yang telah tampak di depan mata. Indonesia
memang sedang dalam masa transisi. Hal inilah yang harus benar-benar dijaga dan
diperhatikan agar perubahan yang sekarang terjadi tidak akan salah arah dalam
proses berdemokrasi sebagai pelajaran pertama menuju masyarakat yang adil dan
makmur.
9
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah bagian dari Ideologi bangsa
yang diangkat dari nilai – nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai religius
yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Ideologi dapat
diartikan sebagai suatu gagasan dan buah pikiran yang dikembangkan secara
keseluruhan yang tersusun secara sistematis untuk mewujudkan tujuan dan cita-
cita suatu Negara. Pancasila sebagai Ideologi bangsa menunjukkan adanya
keseimbangan ide dan gagasan serta tidak bersifat absolute dalam memandang
manusia dan kehidupan bernegara, sedangkan Liberalisme, Komunisme lebih
bersifat mutlak atau totaliter. Keduanya juga cenderung menutup mata akan
adanya dampak individualisme dan persaingan. Selain itu, jika dibandingkan
dengan Pancasila, Sosialisme sering dikatakan sebagai antitesa Kapitalisme,
yang tingkah laku ekonomi dikuasai oleh kepentingan untuk memperoleh keuntungan
maksimal lewat persaingan bebas, sistem pasar, dan harga.
B. Saran
Pancasila sebagaimana kita yakini merupakan jiwa, kepribadian
dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Kerena Pancasila merupakan ideologi dari
negeri kita. Dengan adanya persatuan dan kesatuan tersebut jelas mendorong
usaha dalam menegakkan dan memperjuangkan kemerdekaan. Ini membuktikan dan
meyakinkan tentang Pancasila sebagai suatu yang harus kita yakini karena cocok
bagi bangsa Indonesia. Jadi, Indonesia saat ini sangat membutuhkan sebuah ideologi
dalam menjalankan pemerintahan ini ke depan. Tidak lain ideologi itu adalah
Pancasila.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar